It's all started when I went to Malang with Vanda, one of my college friend, to visit Hermanas Carmelitas Monastry on February 28. In the train, Vanda asked me to join the trip to Bromo on March 8, with Atha and 2 foreigners who do an exchange program in our campus. How could I miss this opportunity? Bromo is one of destinations on my 1000 Places I Have To Visit Before I Die list. What a long list title hahaha. 'I'm free next week, cash is on hand. So, why not?' And I said yes! :D
On Friday night, March 7, we met at Gunawangsa Apartment at 22.30 o'clock. I was the first who arrived at Lobby A. I wore my favorite red T-shirt. training pants, flip flops, and a huge red carrier. Okay, to be honest, this is my first hiking. I don't know what should I bring, and as I remembered, I just brought my shoes, a warm cloth, 2 short pants, a T-shirt, gloves, torches, 1,5L mineral water, and a bread. Just that! Then why did my carrier look sooo full? Maybe I'm bad at packing~ I sat on the couch and waited for others. When I waited, I feel like I wore a wrong costume ._. The people who passed by wore glamour and expensive outfits, with high heels, make up, and expensive purse ._. Hahaha. That was an unimportant thought~
Am I keminggris? Hahaha. But, but... I want to improve my English ( ; w ; ) Okelah, I'll try to write it in English and Bahasa~
Satu per satu akhirnya datang. Deuz and Mischa, Atha, then Vanda. After that, Atha called the foreigners to come down to lobby. The first foreigner came. Well, he was so tall. Haha. Then, we introduced ourselves to him one by one. His name is Joep, he came from Netherland. We rented a car. The car had arrived, but the other foreigner hadn't come yet~ 5 minutes later, the foreigner came. His name is Dennis, er kommt aus Deutschland. Yah, sedikit inget pelajaran Bahasa Jerman waktu SMA lah~ Kita berangkat jam 11 malam. Di jalan, kita ngobrol-ngobrol ini itu, ngalor ngidul. And on halfway there, I fell asleep~ Hahaha.
We arrived at Bromo at 4 a.m. We planned that we will walk and hike to Penanjakan. But the local people said that it's far if you walk to Penanjakan. We discussed what should we do. At first, we decided to rent a Jeep. It cost Rp. 500.000. That's kinda expensive for students like us~ The other option was rent ojek. It cost Rp. 50.000/person for Penanjakan and Bromo package. Akhirnya kita pilih opsi kedua, yaitu nyewa ojek.
Penanjakan
I changed my T-shirt with warm cloth. Ga mungkin laah ndaki ke Penanjakan pake kaos tipis + jaket doang. Apalagi aku orangnya ga kuat dingin. Maklum, aku kan anak pantai, bukan anak gunung~ Sekitar jam setengah 5, kita berangkat ke Penanjakan. On the way there, aku selalu ngelihat ke atas. Because... It was soooo beautiful. The sky was clear, no cloud, and stars everywhere! I could almost see the milky way, tapi menurutku bintangnya masih kurang banyak kayak yang di internet (puhlease -_-). Perjalanan dari parkiran mobil ke Penanjakan sekitar 15 menit. Kita diturunin di tempat yang agak lapang. And the hiking started here! It was so dark. Hanya cahaya bintang di langit yang menerangi kita saat itu. Haha. Akhirnya kita pakai senter dan mulai hiking. Fyi, I don't know whether I was stupid or what, I hiked with my huge carrier on my back ._. Mau gimana lagiii? My hiking stuffs ada di carrrier. Hiking stuffs: air, roti, senter, masker, sarung tangan, topi. Sebenernya bisa sih ga bawa carrier, tapi aku mikir males juga harus bawa-bawa air n roti. Aku bingung juga yang bikin carrierku berat sebenernya apa sih? -_-" So, I could say that I am VERY STRUGGLING when hiking! Hahaha. Yah, hitung-hitung buat pelajaran lah. Kalo ga gitu, mana tau? Experience is the best teacher, right? Lagian, anggep aja sekalian work out buat bakar lemak :p
Okelah, mungkin my heart (heart: jantung) memang lemah. Pas hiking ngos-ngosan banget. Nafas jadi berat. Padahal aku fitness 3x seminggu dan ternyata ga ngaruh (atau belum?). I really have to improve my endurance. With heavy carrier on my back, I hiked sooo slowly like a grandma~ Setelah beberapa menit hiking, Vanda bilang kalau dia ga kuat naik lagi. Akhirnya dia stay di situ.
Kita sampai di tempat yang agak luas. Kita kira tempat itu tempat tujuan kita. Beberapa menit kemudian, datanglah bule cewe. Dia bilang masih ada tempat yang lebih atas lagi. Then, we continue our journey. Ternyata ada tangga dan kita ga ngelihat tangga itu soalnya gelap banget. Akhirnya kita naiki tangga itu ke Penanjakan 2. Dan tempat yang pertama tadi ternyata Penanjakan 1.
Pas di tangga, kita ketemu sama beberapa hikers lain. Yah sekitar 6 - 8 orang lah. Sampailah kita di Penanjakan 2. Waktu sampai, sudah ada sekitar 15 hikers lain yang yang ada di sana. Sambil nunggu sunrise, kita foto-foto.
Si bule cewe yang ketemu sama kita di Penanjakan 1 duduk di deket kita. Akhirnya aku beraniin diri buat nyapa dia. Her name is Lisa. Dia dari Jerman, sama kayak si Dennis. Dia traveling for about 2 months! Alone! Dia baru selesai'in Bachelor Degree Literatur Prancis dan dia mau lanjutin Master Degree bulan Juni nanti. Jadi selama jeda waktu itu dia traveling. Dari Jerman, dia ke Malaysia > Singapore > Sumatra > Yogyakarta > Bromo > Bali > Lombok > Sulawesi > Jerman. Keren buangeett! She inspired me a lot. Foreigner aja sudah keliling Indonesia, masa orang Indonesia sendiri belum pernah? -_- Fyi, I really want to do solo traveling. But, I still don't have enough money to do that :( I know someday I will, not only Indonesia, but around the world! I have faith in it >:)
And here come the bride. Eh, sunrise. Hehe. It's sooooo beautiful. The best golden hour I've ever seen in my life :') Yah mungkin kalian mengira aku terlalu berlebihan atau gimana, tapi aku memang selalu menikmati nature. Ga ada yang lebih indah dari ciptaan Tuhan. And I always enjoy the moment. Because it's too precious to be missed :)
From left to right: Joep, me, Dennis
Setelah puas foto-foto, Dennis, Joep, and Mischa bought hot drinks. Harganya average sih. Segelas 5 ribu an. Selesai minum, kita turun ke spot bapak-bapak ojek nurunin kita. Pas turun, ada 2 nenek-nenek yang nyapa kita. Mereka bilang kalo mereka suka difoto. Akhirnya Joep n Dennis foto sama mereka. Setelah selesai foto, salah seorang nenek bilang ke kita untuk ngasih seikhlasnya. Akhirnya Joep n Dennis ngasih 10 ribu buat masing-masing nenek. Quite funny~
Pas sampai di Penanjakan 1, ternyata Vanda nunggu di situ, di tempat seorang ibu yang jualan minuman. Trus kita turun ke tempat pak ojek n langsung lanjut ke Bromo.
Bromo
Sampai di Bromo, aq langsung ke toilet buat ganti my oversize training pants with my short pants because it's kinda hot that time. And once again, I have to be struggling again. Sebenernya banyak sih yang nawarin nyewa kuda sampai atas. Ada yang ngasih 30 ribu, 20 ribu, bahkan 10 ribu. Tapi berhubung pengen menaklukan Bromo with my own strength, aku lanjut hiking by foot. Tiap naik 20 anak tangga berhenti. Hahaha. Turned into grandma once again~ Setengah perjalanan ada tempat buat istirahat gitu, akhirnya kita istirahat sebentar, makan roti n minum. Si bule-bule n Vanda uda di atas. Atha, Deuz n Mischa lanjut k eatas duluan.Akhirnya aku yang sampai paling akhir di atas. Finally! Sampe juga di Bromo. Hahaha.
Mount Batok
The Crater
Abis itu kita langsung turun ke tempat Pak Ojek n balik ke parkiran mobil. After that, we continued our journey to the next destination. Madakaripura Falls.
Madakaripura Falls
Selama perjalanan ke Madakaripura, kita semua tidur. Terutama aku, capek dan kurang tidur~ Sekitar setengah jam, kita berhenti untuk sarapan di salah satu rumah makan gitu. Well, prasmanan sih. Aku makan pecel n 1 cumi. Rasanya masakannya menurutku biasa aja. Dan waktu bayar aku kaget banget. Masa nasi pecel yang isinya cuma kecambah n sawi harganya 15 ribu?! WTH! Mentang-mentang tempat wisata gitu? At least improved the taste or quality of the food laah -___- Yah mau gimana lagi sih. Kepepet~
Abis makan, lanjut ke Madakaripura, I don't know exactly berapa lama perjalanan dari Bromo ke Madakaripura. Mungkin sekitar 1 - 1,5 jam. Sampai di sana, tiba-tiba hujan turun. Banyak orang lokal yang nawarin buat jadi guide. Mereka pasang tarif 100 ribu. Awalnya kita ga mau. Biasaaa, pengen hemat. Tapi kalo dipikir-pikir kita ga tau medannya. Daripada kenapa-kenapa akhirnya kita pilih pakai guide. Kita tawar harganya n kita dapet guide yang mau kita bayar 80 ribu.
It was a right decision to hire a guide! If we don't, mungkin kita ga bakal bisa sampe ke air terjun. We wore our rain coat. And nobody brought their cellphone because they were afraid it gonna be wet. Tapi yaah bandelnya aku, aku ga bakal ngelewatin kesempatan ini tanpa bawa my beloved Eru, my Xperia L. Biasa laah, jiwa fotografer haha. Eru aku masukin di saku jas hujan~
It was a right decision to hire a guide! If we don't, mungkin kita ga bakal bisa sampe ke air terjun. We wore our rain coat. And nobody brought their cellphone because they were afraid it gonna be wet. Tapi yaah bandelnya aku, aku ga bakal ngelewatin kesempatan ini tanpa bawa my beloved Eru, my Xperia L. Biasa laah, jiwa fotografer haha. Eru aku masukin di saku jas hujan~
Perjalanan ke air terjun... It's fun! We crossed the rivers and we climbed the rocks. This is the real adventure :D
The road to the entrance of Elves Hidden City, hahaha, I mean Madakaripura Falls XD
We almost there. Air terjun kecil mulai kelihatan.
The Hidden Paradise
Kita lewat di bawah air terjun kecil itu. The water falls from the plant covered cliff. It's all green and beautiful. Kayak kena hujan deres hehe.
Setelah lewat beberapa air terjun kecil, kita sedikit panjat tebing. My first rock climbing! Hehe.
And finally, here we are... :D
It was a huge waterfall! Awesome! Speechless. I just can't stop smiling :'D
And after took some pics, we got back to the parking lot, took a bath, and we went home. We arrived at Surabaya at 4 o'clock sharp. What an amazing trip :D
My expenses:
Rent Car + Tiket Bromo + Guide Madakaripura: Rp. 110.000
Ojek : Rp. 50.000
Breakfast : Rp. 17.000
Miscellaneous : Rp. 11.000
Total : Rp 188.000
No comments:
Post a Comment